Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengaku tidak bisa mendeteksi pihak mana saja yang menjadi pembeli saham perdana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pasalnya, pada dasarnya semua pihak bebas membeli saham.
"Setiap pembelian saham terutama pada saat IPO itu kan underwriter biasanya memberikan formulir kemudian diisi dan nanti underwriter mendistribusikan sesuai penjatahan," kata Ketua Bapepam Nurhaida di kantor Menteri Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Selasa (14/2/2012).
Setelah itu, kata Nurhaida, dilaporkan oleh underwriter mengenai identitas si pembeli dan pemesan sehingga ketahuan pihak mana saja yang menjadi pemegang saham sebuah emiten baru.
"Nanti di Bapepam dilihat siapa pemegang sahamnya, kita tidak tahu apakah ada nama-nama tertentu, karena pada dasarnya siapapun boleh beli saham ya," tambahnya.
Bapepam juga tidak bisa mengetahui pihak-pihak yang ada di belakang si pemegang saham tercatat di Garuda. Maka dari itu, pihaknya belum bisa melakukan apa-apa terkait pembelian saham yang dilakukan tersangka kasus wisma atlet M. Nazaruddin di Garuda.
"Kalau ada pihak-pihak tertentu itu prosesnya akan berbeda dan sampai saat ini tidak ada pengaduan ataupun tidak ada hal-hal yang disampaikan kepada Bapepam secara formal, secara resmi, sehingga kita belum melakukan tindakan apa-apa, kecuali nanti ada permintaan dari pihak-pihak yang berwenang untuk melihat semacam pemeriksaan nanti berangkat dari situ," ujarnya.
Seperti diketahui, keuntungan perusahaan Nazaruddin dari 'menggiring' proyek-proyek pemerintah memang cukup fantastis. Menurut Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis, pada 2010 perusahaan milik Nazaruddin itu memperoleh keuntungan sekitar Rp 200 miliar dari proyek senilai Rp 600 miliar.
Nah, karena kentungan yang begitu banyak itu, uangnya dibelikan saham Garuda oleh lima anak perusahaan Permai Grup. Total pembelian saham Garuda itu Rp 300,8 miliar, itu semua dari keuntungan proyek.
Rinciannya, PT Permai Raya Wisata membeli 30 juta lembar saham senilai Rp 22,7 miliar, PT Cakrawaja Abadi 50 juta lembar saham senilai Rp 37,5 miliar, PT Exartech Technology Utama sebanyak 150 juta lembar saham senilai Rp 124,1 miliar, PT Pacific Putra Metropolitan sebanyak 100 juta lembar saham senilai Rp 75 miliar, dan PT Darmakusuma sebanyak 55 juta lembar saham senilai Rp 41 miliar.
Akibat tindakan pencucian uang ini, sebelumnya, Nazar ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pencucian uang perkara wisma atlet yang aliran dananya dialihkan untuk membeli saham Garuda Indonesia. Nazaruddin dijerat dengan pasal 12 huruf a subsidair pasal 5 dan 11 UU Tipikor dan juga pasal 3 atau pasal 4 junto pasal 6 UU no 8 tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
(ang/hen)
sumber:detik.com
Get Payoneer Debit Card
http://share.payoneer-affiliates.com/a/clk/5Db6jT
LAKBAN MURAH DAN BAGUS
Donation
|
Please Donate To My Blog |
|
Powered by The-Online-Quest |
Popular Posts
-
Oleh Martin Zwilling | Forbes Kata “risiko” memang memiliki pengertian negatif bagi sebagian orang. Tetapi, berani mengambil risiko dalam ...
-
Oleh Ronny Liyanto Direktur PT. Dispoly Indonesia Saya di Polygon sejak tahun 1999. Sementara, Polygon berdiri sejak tahun 1989. Saat i...
-
1. Pengertian Harga Pokok Penjualan. Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bara...
-
Download pdf: http://adf.ly/At5gh The Corporate Cost of Capital and the Return on Corporate Investment Eugene F. Fama University o...
-
Pablo Fernandez University of Navarra - IESE Business School November 23, 2009 EFMA 2002 London Meetings Abstract: This pa...
-
Tidak banyak perempuan yang bergerak dalam bisnis perkapalan dan jasa maritim. Namun dari bisnis itulah nama Doris Magsaysay Ho melambung...
-
Download pdf: http://adf.ly/AwQgK The History of Corporate Governance Brian R. Cheffins University of Cambridge - Faculty of Law; Euro...
-
Teori Pareto juga dikenal sebagai aturan 80-20, menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 2...
-
Download pdf: http://adf.ly/AwPv6 Understanding Risk and Return, the CAPM, and the Fama-French Three-Factor Model Kent L. Womack Unive...
-
Download pdf: http://adf.ly/AwRAR Applied Mergers and Acquisitions Robert F. Bruner University of Virginia - Darden School of Business...
Followers
About Me
Loading
LAKBAN / OPP TAPE MURAH DAN KUAT
Tuesday, February 14, 2012
Nazaruddin Borong Saham Garuda, Ini Tanggapan Bapepam
Posted by Unknown at 5:04 PM
Labels: Investment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Click Button Below to Save As PDF
Pertumbuhan PDB per kapita (% tahunan)
Click Links Below
Bisnis Tanpa Modal
CATEGORY
- Business (48)
- Economy (55)
- Finance And Bank (25)
- Indonesian News (9)
- Investment (26)
- Journal And Paper (51)
- Leadership (16)
- Management (17)
- Marketing (24)
- Perpajakan (7)
- Uncategories (56)
Exchange Rates
USD IDR CHARTS
0 comments:
Post a Comment