Loading

LAKBAN / OPP TAPE MURAH DAN KUAT

Monday, May 13, 2013

Membangun ekosistem internet yang berkualitas

oleh: Rudy Ramawi,Country Head Google Indonesia

Pengguna internet di Indonesia, seperti juga di seluruh dunia, tentu tidak asing dengan Google. Namun, baru tahun lalu, Google membuka kantor secara resmi di Indonesia. Hal ini mengindikasikan keseriusan raksasa korporasi asal Amerika Serikat (AS) tersebut. Kepada wartawan KONTAN, Edy Can, Country Head Google Indonesia Rudy Ramawy memaparkan rencana-rencana bisnisnya secara gamblang, dua pekan lalu.

Google akhirnya membuka kantor pertamanya di Indonesia secara resmi pada 30 Maret 2012. Padahal, selama bertahun-tahun sebelumnya, para pengguna internet di Indonesia sudah menggunakan berbagai layanan pada mesin pencari Google, seperti Google Search, Google Maps, dan lainnya.
Langkah Google membuka kantor di Indonesia ini bertujuan turut membangun dan mengembangkan ekosistem internet Indonesia bersama para pemangku kepentingan (stake holder) lain.
Google tidak mungkin bekerja sendirian. Pekerjaan ini juga membutuhkan waktu yang tidak pendek. Karena itu, keberadaan kantor Google secara fisik dibutuhkan untuk membangun kerja sama dan kemitraan dengan para pemangku kepentingan.
Ekosistem internet yang akan dikembangkan ini  mulai dari infrastruktur, konten, cara pembayaran, dan yang paling penting adalah penggunanya. Nantinya, ekosistem internet ini membuat para stake holdersmulai dari pengguna pribadi, pengusaha kecil dan besar mampu menggunakan dan memanfaatkan semuaplatform internet yang tersedia.
Ekosistem internet sangat luas. Jadi, langkah ini dimulai dengan membenahi dan mengembangkan informasi yang ada di dunia maya. Kami sedang membenahi Google Maps yang menyediakan informasi geografis. Pasalnya, ada beberapa informasi yang belum akurat.
Google ingin membangun ekosistem internet ini karena perkembangan pengguna dan penggunaannya di Indonesia dalam dua tahun terakhir sangat pesat sekali.
Berdasarkan data, pada 2011 lalu, jumlah pengguna internet berkisar 40 juta hingga 50 juta orang. Lalu angka pengguna ini naik menjadi 60 juta pengguna pada tahun 2012. Perkembangan ini sangat luar biasa karena pada tahun-tahun sebelumnya jumlah pengguna internet di Indonesia hanya mencapai 12 juta hingga 13 juta pengguna.
Dari sisi pengunaan, orang yang menggunakan internet selama tiga jam atau lebih secara kumulatif dalam sehari juga meningkat pesat. Tahun lalu, orang yang menggunakan internet selama tiga jam sehari atau lebih melonjak sebanyak 25 juta orang. Artinya, pengguna makin menyadari manfaat internet.
Apalagi, jika kami melihat faktor-faktor pendukung lainnya, seperti perangkat ponsel yang semakin murah. Masalahnya, perkembangan internet yang begitu pesat ini membuat para penggunanya, termasuk pengusaha kecil dan menengah serta korporasi besar, sangat kelimpungan pada awalnya. Ini lumrah sekali terjadi.
Jadi kami berada di titik transformasi. Ibarat anak yang tumbuh terlalu cepat, pasti ada anak yang kebingungan apakah ingin berlari atau berjalan sehingga Google berusaha untuk meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan internet.
Nah, di sini kami akan memberikan pemahaman dan mentransfer know how yang diperoleh Google dari berbagai negara. Sebab, proses transformasi di masyarakat ini selalu melalui fase-fase yang hampir mirip antara satu dengan negara lainnya. Orang yang bakal mendapatkan manfaatnya tentu adalah para pelaku usaha yang paling ingin tahu (curious), banyak belajar, dan ingin maju.
Melibatkan usaha kecil
Google ingin mengajak pengusaha untuk mencapai tujuannya lewat media online. Google sempat menawarkan domain dan hosting gratis bagi 100.000 pengusaha kecil dan menengah. Alasannya, melalui media online, seorang pengusaha tidak perlu modal besar sama sekali untuk berusaha. Mereka hanya membutuhkan tempat seperti sebuah situs yang sederhana ataupun Facebook Fanpage yang menjadi tempat orang bisa menemukan produknya.
Coba bayangkan bila harus berjualan secara fisik, berapa modal yang harus disediakan seorang pengusaha. Dengan menggunakan media online, akan mengurangi cost of business dan halangan bagi orang untuk mulai berusaha.
Pengusaha yang diajak Google adalah pengusaha kecil dan menengah. Logikanya begini, perusahaan kecil akan bersaing dengan perusahaan besar yang telah mempunyai pangsa pasar yang besar.
Pengusaha kecil ini akan lebih aktif dan jeli melihat peluang pasar supaya bisa bersaing dengan pengusaha besar. Alasan lainnya, pengusaha kecil dan menengah adalah penggerak perekonomian, baik di negara yang ekosistem internetnya sudah maju ataupun yang sedang berkembang.
Sebagai contoh: klien pertama Google adalah sebuah perusahaan lobster kecil, yang boleh dibilang industri rumahan. Awalnya, pengusaha ini hanya menjual lobster ke kota terdekat. Setelah menggunakan mediaonline, pengusaha ini berhasil menawarkan produknya ke berbagai kota.
Begitu juga di India. Sebuah perkebunan mangga kecil, yang tadinya hanya menjual secara lokal, kini bisa menjadi pengekspor mangga terbesar ketiga di India. Dia menawarkan mangga ke orang-orang India yang berada di luar negeri.
Itu sebabnya, Google secara sadar mengembangkan kemitraan dengan pengusaha kecil dan menengah sejak hadir di Indonesia setahun lalu. Langkah ini akan terus dilakukan dan tidak akan berhenti. Hal seperti ini juga telah dilakukan di berbagai negara.
Meski begitu, bukan berarti Google saat ini melupakan perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan besar ini tidak akan tinggal diam. Jadi, dua-duanya akan tumbuh beriringan.
Kami mempunyai Google Business Group untuk mengembangkan kemitraan dengan pengusaha kecil dan menengah ini. Lewat forum ini, kami berbicara dan berinteraksi langsung dengan pebisnis lokal. Google Business Group saat ini sudah terbentuk di berbagai kota seperti Jakarta, Depok, Bandung, Bali, dan Medan.
Bila akses dan infrastruktur di berbagai daerah sangat buruk, kami menganggapnya bukan sebuah tantangan melainkan peluang. Kami akan mempermudah akses internet di daerah yang kegiatan bisnisnya meningkat dengan cara menggandeng mitra. Saya belum bisa bicara soal ini karena akan dilakukan dalam waktu dekat.
Nah, dengan semakin banyak pengusaha yang menggunakan media online ini maka ekosistem internet akan semakin berkualitas. Hal ini sudah terbukti di Taiwan, Korea, dan Singapura, yang pemainnya semakin banyak, tapi industri berbasis internet tidak mati.
Jadi di dunia maya ini, semakin banyak pemainnya, semakin banyak konten, semakin banyak dicari dan dimanfaatkan orang, sehingga semakin banyak uang yang dihasilkan.
Hingga saat ini, pekerjaan rumah yang harus kami selesaikan masih banyak. Baru-baru ini kami meluncurkan Google Streetview yang akan menyajikan informasi geografis seperti melihat langsung. Indonesia sangat luas sehingga kami tak tahu sampai kapan proyek ini akan selesai dikerjakan.
Bulan sebelumnya, kami juga meluncurkan YouTube Indonesia. Kami juga sudah meluncurkan Google Search berbahasa Bali. Pertimbangannya hampir 80% pengusaha di Bali sudah memakai media online. Dengan lokalisasi ini tentu akan memudahkan para pengguna internet untuk menemukan apa yang mereka cari.

0 comments:

Click Button Below to Save As PDF

Pertumbuhan PDB per kapita (% tahunan)

Template by : kendhin x-template.blogspot.com