Apa yang selama ini dikhawatirkan sebagian orang ternyata benar-benar terjadi. Goodreads tumbuh besar karena para penggunanya senang dengan posisi independennya. Selama ini, Goodreads menjadi rumah merdeka bagi pecinta buku untuk berbagi pengalaman membaca, memberi rekomendasi yang bebas dari kepentingan sponsor, serta tak tercium aroma bisnis. Dan kini Goodreads, seperti dikabarkan oleh Otis Chandler, CEO Goodreads, menjadi anggota keluarga besar Amazon. “Exciting news about Goodreads!” tulis Otis di blog resminya.
Ada yang ikut senang, ada pula yang khawatir dan tidak happy. Sebagian komentar yang sudah masuk mengkhawatirkan Goodreads tak lagi independen setelah diakuisisi perusahaan konglomerasi, meskipun Otis menjanjikan hal itu tidak terjadi. Seseorang berkomentar seperti ini:
Please ensure that we will be able to rate the books HOW WE Like it.
Please make sure we still will be able to rate a book one star.
I fear that with amazon readers will be forced to rate books 5 stars…..
EDIT: Congratulation for this important part of your life!
Please make sure we still will be able to rate a book one star.
I fear that with amazon readers will be forced to rate books 5 stars…..
EDIT: Congratulation for this important part of your life!
Kekhawatiran seperti itu beralasan. Namun, kalaupun Goodreads kelak menjadi sangat beraroma sponsor internal, pengunjungnya mungkin akan pergi satu per satu dan mencari tempat lain yang memberi keleluasaan seperti dulu. Buku tidak bagus, cukup diberi bintang satu. Tujuan Otis untuk memperluas jangkauan Goodreads dengan sumber daya Amazon bisa tidak tercapai bila hal itu terjadi.
Jef Bezos, CEO Amazon.com, rupanya jeli melihat besarnya manfaat (benefit) yang bisa ia peroleh dengan mengakuisisi Goodreads. Pertama, Goodreads berhasil—Otis mengklaim pembacanya mencapai 16 juta saat ini—karena menggunakan pendekatan social networking. Amazon, yang lemah secara sosial, akan menikmati manfaat ini.
Kedua, kebanyakan pengunjung Goodreads adalah pembaca aktif. “Radar” mereka relatif peka dalam menemukan buku-buku yang layak baca dan merekomendasikannya kepada yang lain. Rekomendasi semacam ini bisa diteruskan oleh Amazon kepada pembaca yang tidak begitu kutu-buku yang mengunjungi situs Amazon.com.
Yang terpenting sebenarnya adalah kemandirian pengunjung Goodreads dalam memberikan pendapatnya mengenai sebuah buku. Tanpa beban sponsor. Karena itu, oleh pembaca lainnya, ulasan buku (book review) yang diunggah ke Goodreads dianggap kredibel. Jika Amazon dan Goodreads sanggup mempertahankan independensi dan kredibilitas Goodreads, Bezos bisa memetik manfaat.
Tentu saja, masih ada manfaat lain yang didapat Bezos, yakni data tentang 16 juta pecinta Goodreads! Dengan merangkul lebih cepat dibanding pesaing, Amazon mempersulit gerak maju kompetitornya. Manfaat besar bakal diperoleh bila Amazon punya jurus jitu dalam memonetisasi data tersebut. *** SUMBER:http://blog.tempointeraktif.com/ekonomi-bisnis/apa-jadinya-bila-amazon-akuisisi-goodreads/
0 comments:
Post a Comment