Plasadana.com - Untuk mencegah terjadinya bubble di perekonomian, Bank Indonesia memberikan perhatian pada kredit konsumsi. Regulator perbankan ini tengah mempersiapkan aturan loan to value (LTV). Gubernur BI, Darmin Nasution mengatakan, saat ini, ada beberapa sektor yang pertumbuhan kreditnya cukup cepat. Meski belum bubble, bank sentral merasa perlu melakukan pengaturan. "Regulasinya, loan to value ratio, itu adalah makro prudential," ujarnya. BI merangkul Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk menyeragamkan LTV antara bank dan non-bank. "Di non-bank, down payment (DP) paling mudah. Kami ingin agar LTV dan DP diperketat agar aturannya kurang lebih sama dengan bank," katanya. Dengan aturan main ini, bila nasabah tidak dapat kredit dari bank, dia tidak akan mencari ke non-bank. Kepala Biro Humas BI, Difi Ahmad Johansyah mengatakan, aturan LTV akan meluncur bila ada gejala potensi bubble. "Indikasinya terlihat dari peningkatan non-performing loan (NPL) mendekati level 5%," ujarnya. Bila melihat kondisi saat ini, NPL multifinance relatif aman. Tetapi, multifinance tidak memiliki mitigasi resiko yang baik, karena alternatif penyaluran pembiayaannya terbatas dan cenderung terkonsentrasi pada satu sektor. "Bahaya multifinance adalah consentration risk. Kami belajar dari krisis 2008, bank menyalurkan kredit ke komoditas. Ketika harga komoditas turun banyak, bank menghadapi masalah," tukas Difi. Ekonom Aviliani mengatakan, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia akan berimbas pada peningkatan kredit konsumsi. Nah, pertumbuhan kredit konsumsi, terutama multifinance, harus mendapat perhatian, karena prinsip kehati-hatiannya tidak seketat perbankan. "Kalau gagal bayar, biasanya mereka langsung menarik kendaraan, tetapi ini dilakukan sampai kapan," tukasnya.(ED-7) |
Get Payoneer Debit Card
http://share.payoneer-affiliates.com/a/clk/5Db6jT
LAKBAN MURAH DAN BAGUS
Donation
Please Donate To My Blog |
Powered by The-Online-Quest |
Popular Posts
-
Oleh Martin Zwilling | Forbes Kata “risiko” memang memiliki pengertian negatif bagi sebagian orang. Tetapi, berani mengambil risiko dalam ...
-
1. Hukum Kepemimpinan Lebih baik menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik. 2. Hukum Kategori Jika anda tidak dapat m...
-
Teori Pareto juga dikenal sebagai aturan 80-20, menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 2...
-
Cara download: Tunggu sampai muncul tulisan"SKIP AD" di kanan atas monitor kira-kira 5 detik. Anomalies and Market Efficiency.p...
-
Tidak banyak perempuan yang bergerak dalam bisnis perkapalan dan jasa maritim. Namun dari bisnis itulah nama Doris Magsaysay Ho melambung...
-
Jakarta, 12/09/2013 MoF (Fiscal) News- Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 12 September 2013 memutuskan untu...
-
Penghargaan berdasarkan voting 5.000 organisasi. Dalam rangka mencapai tujuan dalam penyelenggaraan kesehatan haji di Indonesia sebagai...
-
1. Pengertian Harga Pokok Penjualan. Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bara...
-
Jadi waktu saya ketemu pak Widja tahun 2000, usaha kami baru berjalan kurang lebih 2,5 sampai 3 tahun. Ini fase pertama dari buy out M &...
-
Download pdf: http://adf.ly/At5gh The Corporate Cost of Capital and the Return on Corporate Investment Eugene F. Fama University o...
Followers
About Me
Loading
LAKBAN / OPP TAPE MURAH DAN KUAT
Tuesday, April 3, 2012
Bank Indonesia Siapkan Aturan Bank Antisipasi Penggelembungan Perekonomian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Click Button Below to Save As PDF
Pertumbuhan PDB per kapita (% tahunan)
Click Links Below
Bisnis Tanpa Modal
CATEGORY
- Business (48)
- Economy (55)
- Finance And Bank (25)
- Indonesian News (9)
- Investment (26)
- Journal And Paper (51)
- Leadership (16)
- Management (17)
- Marketing (24)
- Perpajakan (7)
- Uncategories (56)
Exchange Rates
USD IDR CHARTS
0 comments:
Post a Comment