Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan pembatasan pinjaman luar negeri yang membebani APBN/APBD sejak tahun lalu. Jumlah utang luar negeri pemerintah Indonesia terus menurun, dan digantikan dalam bentuk surat utang (obligasi).
Dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang dikutip, Kamis (20/6/2013), total utang pemerintah Indonesia hingga Mei 2013 mencapai Rp 2.036 triliun dengan rasio 24,7% terhadap PDB.
Dari jumlah tersebut, Rp 573,43 triliun merupakan utang luar negeri yang didapat dari beberapa negara dan juga lembaga-lembaga multilateral. Utang luar negeri ini terus turun dibandingkan akhir 2012 yang sebesar Rp 612,52 triliun.
Tahun ini, nilai belanja APBN-P 2013 mencapai Rp 1.726,2 triliun, naik dari sebelumnya Rp 1.683 triliun. Defisit anggaran tahun ini ditetapkan 2,38% terhadap PDB atau Rp 224,2 triliun, karena penerimaan negara lebih kecil.
Untuk menutup defisit tersebut, pemerintah akan menarik utang baru yang mayoritas dari penjualan surat utang atau obligasi.
Sampai saat ini siapa yang paling rajin memberi utang ke Indonesia? Ada 3 negara dan 3 lembaga yang paling rajin memberi utang kepada pemerintah Indonesia. Mereka adalah:
6. Islamic Development Bank (IDB)
5. Jerman
4. Prancis
3. Asian Development Bank (ADB)
2. Bank Dunia
1. Jepang
sumber:detikfinance
0 comments:
Post a Comment